Jumat, 15 Agustus 2008

KECANTIKAN YANG HAKIKI




By Audrey Hepburn

KECANTIKAN SEJATI

Ada sesuatu yang berbeda dalam senyumannya, pandangan matanya dan keangunan alaminya yang tak luntur oleh waktu
Untuk bibir yang indah ucapkanlah hanya perkataan yg baik.

Untuk mata yang indah biasakan hanya melihat kebaikan dalam diri orang lain. Untuk tubuh yang langsing selalu mau berbagi makanan dengan yang kelaparan. Untuk memiliki rambut yang indah ijinkanlah anak-anak anda menyentuh rambut anda sedikitnya sekali dalam sehari. Untuk ketenangan berjalanlah dengan keyakinan bahwa anda tak pernah sendiri. Orang melebihi barang, harus disayangi, diperbaharui, disegarkan, diteguhkan, dibela, diselamatkan, jangan pernah membuang seorangpun. Ingatlah setiap kali anda memerlukan pertolongan, itu sudah tersedia di ujung tangan anda.Dengan bertambahnya usia, ingatlah bahwa anda memiliki tangan ke kedua yang pertama- untuk menolong diri sendiri dan yang kedua- untuk menolong sesama.“ nasehat kuno masih berlaku- orang lain perlu didahulukan dan baru kemudian diri sendiri, inilah etika yang mendidik dan membesarkan saya. Orang lain lebih penting dari diri saya sendiri, jadi jangan rewel/menggerutu, tapi majulah terus Kecantikan sejati seorang wanita bukan terletak pada penampilannya, cara dan berpakaiannya, kualitas baju yang di pakainya, atau caranya menata rambutnya. Kecantikan wanita terlihat dimatanya, karena itulah jendela jiwa dimana kasih berada.
Kecantikan sejati seorang wanita bertambah seiring bertambahnya usianya.

Kecantikan sejati seorang wanita bukan pada penampakkan luarnya.
Kecantikan sejati seorang wanita dipantulkan jiwanya, dalam kebaikan hatinya, kepedulian dan kasih sayang yang dinyatakan pada sekitarnya.Kita adalah seorang yang unik

“ Allah mengasihi Kita sebagaimana dijadikan-Nya. dan Kita Indah, Cantik di pemandangan-Nya
Kita semua adalah unik dan special di mata Allah tidak ada yang jelek, bagaimanapun wujud kita.

wahai saudariku muslimah, tidak mesti kita harus mempercantik diri dengan alat kosmetik atau dengan menggunakan gaun-gaun aduhai yang akhirnya akan membawa kita pada sikap berlebihan pada hal yang halal bahkan menyebabkan kita menjadi lalai dan meninggalkan segala yang bermanfaat dalam perkara-perkara akhirat, wal ‘iyadzubillah. Namun tidak berarti kita meninggalkan perawatan diri dengan menjaga fitrah manusia, dengan menjaga kebersihan, kesegaran dan keharuman tubuh yang akhirnya melalaikan diri dalam menjaga hak suami. Ada yang lebih berarti dari semua itu, ada yang lebih penting untuk kita lakukan demi mendapatkan cinta suami.

Sesungguhnya cinta yang dicari dari diri seorang wanita adalah sesuatu pengaruh yang terbit dari dalam jiwa dengan segala kemuliaannya dan mempunyai harga diri, dapat menjaga diri, suci, bersih, dan membuat kehidupan lebih tinggi di atas egonya.

Untuk itulah saudariku muslimah… Tuangkanlah di dalam dada dan hatimu dengan cinta dan kasih sayang serta tanamkanlah kemuliaan wanita muslimah seperti jiwamu yang penuh dengan kebaikan, perhatian serta kelembutan. Bukankah kita telah melihat contoh-contoh yang gemilang dari pribadi-pribadi yang kuat dari para shahabiyyah radiyallahu ‘anhunna…?

Janganlah engkau penuhi dirimu dengan ahlak yang selalu sedih dan gelisah, banyak pengaduan dan keluh kesah dan selalu mengancam, karena hal tersebut akan menggelapkan hatimu. Tersenyumlah untuk kehidupan. Seperti kuatnya para shahabiyyah dalam menghadapi kehidupan yang keras dan betapa kuatnya wanita-wanita yang lembut itu mempertahankan agamanya…

Perhiasan jiwa, itulah yang lebih utama. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya) “Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)

Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat.

Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….!

Saudariku… jika engkau telah menikah, maka nasihat ini untuk mengingatkanmu agar engkau selalu menampilkan kecantikan dirimu dengan kecantikan sejati yang berasal dari dalam jiwamu, bukan dengan kecantikan sebab yang akan lenyap dengan lenyapnya sebab.

Saudariku… jika saat ini Allah belum mengaruniai engkau jodoh seorang suami yang sholeh, maka persiapkanlah dirimu untuk menjadi istri yang sholihah dengan memperbaiki diri dari kekurangan yang dimiliki lalu tutuplah ia dengan memunculkan potensi yang engkau miliki untuk mendekatkan dirimu kepada Yang Maha Rahman, mempercantik diri dengan ketakwaan kepada Allah yang dengannya akan tumbuh keimanan dalam hatimu sehingga engkau dapat menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia.

Saudariku… ini adalah sebuah nasihat yang apabila engkau mengambilnya maka tidak ada yang akan diuntungkan melainkan dirimu sendiri.

Wahai saudariku,
Kembalilah!
Kembalilah dalam ketaatan sebelum terlambat!
Kematian bisa datang kapan saja.
Bukankah kita ingin meninggal dalam ketaatan?
Bukankah kita tidak ingin meninggal dalam keadaan bermaksiat?
Bukankah kita mengetahui bahwa Allah mengharamkan bau surga bagi wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang?
Berpakaian tapi tidak sesuai dengan syariat maka itu hakekatnya berpakaian tetapi telanjang!
Tidakkah kita rindu dengan surga?

JANGAN MENYESAL MENJADI WANITA




Tidak ada komentar: